Fall In Love Should be Easy

When people say, fall in love with someone who doesn't make you think hard, kupikir kata-kata ini hanya bualan semata. Sebagai perempuan yang pernah gagal berumah tangga aku sungguh sangat terbiasa dengan mencintai sendirian.

Hatiku telah terlatih merasakan patah hati yang benar-benar hancur. Jadi aku mengalihkan rasa sakit itu dengan fokus mengurus putri semata-wayangku. Meski dibuntuti rasa bersalah, sebab sebagai orang tua aku telah gagal memberikan keluarga yang utuh untuknya.

Skenario-skenario tentang sulitnya menjalani hidup berdua dengan anakku, hampir setiap malam menghantui. Jujur, sangat berat buatku karena malaikatku ini masih terlalu kecil untuk mengerti apa yang terjadi pada keluarganya.

Ia terpaksa tumbuh ditengah tengarai orang tuanya yang saling membunuh perasaan masing-masing setiap malam.

Ketika aku memutuskan untuk menyerah, tiap malam aku menangis seraya memandangi wajah putriku yang tidur nyenyak sambil memegangi tanganku kuat-kuat. Aku sungguh meminta maaf pada putriku karena perpisahan yang harus aku jalani.

Sampai suatu ketika, di sebuah persimpangan, aku dipertemukan dengan seseorang yang memunculkan pertanyaan dalam kepala.

Dia fiksi atau nyata?

Sosok itu bisa kubilang nyaris sempurna. Bukan karena parasnya yang begitu memukau, tetapi cara sosok itu yang setiap hari membuatku merasa layak dicintai.

Keraguan akan diriku sendiri muncul ketika dia dengan mudah menggenggam tanganku, juga putriku. Akan tetapi, tidak Sejengkal pun El Shaka, sosok itu—melepas aku dari genggamannya.

Tanpa banyak rayuan maut, El Shaka membuatku terbuai, sampai aku sendiri yang menjatuhkan hatiku pada dirinya. Ia menggenggam tanganku begitu erat, surai tawanya yang hampir setiap hari memanjakan netraku, membuat diri ini meronta-ronta, menginginkan El Shaka untuk terus berada di sampingku.

Dia berhasil menghapus segala rasa takut dan ragu yang acap kali membuat aku menyerah, berkata pada diri sendiri jika aku tidak pantas untuk dicinta. El Shaka dan apa yang ia lakukan untukku dan anakku, menghentikanku untuk menoleh ke masa lalu.