Lovely
“SAYAAAANG, SORIIIIIII...”
Mentari menghampiri Jordy yang sedang mengkalibrasi kopinya. Aroma kopi tersebut lantas membuat perempuan cantik itu lekas menghampiri tunangannya. Dengan cepat, Mentari menyelipkan tangannya di balik lengan Jordy dari belakang.
“Kamu dapet?” tanya Jordy menengok ke arahnya. Mentari mengangguk. “Maaf ya tadi aku marah-marah.”
“That's fine,” jawab lelaki itu, lalu menarik secangkir gelas untuk menuangkan kopi. “Mau gak?”
“Aku gak bisa kalo kopinya terlalu strong, Mas.” “Really?” Sudut mata Jordy meliriknya. Sang puan lekas mengangguk. “Sayang.”
“Hmm?” “Hahaha, gak jadi deh. Malu nanyanya.” “Mau nanya apa?”
“Gak papa, tapi beneran disayang kamu rasanya kayak mimpi.”
Sontak Jordy berhenti menenggak kopinya. Dia mendekati sang puan hanya untuk mengelus kepalanya, “Love you, okay?”
Ucapan itu tak pelak membuat Mentari begitu bahagia, senyum di wajah manisnya mengembang seiring Jordy mencium keningnya.