Unexpected Surprise

“Aduh, lucunya Kiori. Ini mah plek-ketiplek Jordy ya,” ujar beberapa tamu undangan yang hadir di acara besar Keluarga Hanandian pagi itu.

Semua perhatian tertuju pada bayi mungil yang baru berusia 40 hari itu, Kiori. Bayi perempuan dengan pipi gembul dan kulit putih itu sukses mengalirkan kebahagiaan bagi para hadirin yang datang.

Mereka begitu gemas dengan Kiori yang kerap disandingkan dengan Jordy. Sementara Aidan yang terus mengekor ibu sambungnya, bersembunyi di balik tubuh Mentari, menggenggam erat tangannya.

“Kenapa Idan?” tanya Mentari saat ia bergeser ke sebelah Jordy.

“Idan mau sama Mamah, gak mau sama orang-orang. Idan takut sama Oma.”

“Oma?” Dahi Mentari lantas mengerut dalam.

Ah, rupanya tamu tak diundang itu datang. Ia berdiri di ambang pintu, melambaikan tangan ke arah sang cucu.

“Mamah, Idan mau di sini. Enggak mau ke sanaaaa,” rengek Aidan hampir menangis. Mentari mengangguk cepat, netranya bergulir mencari keberadaan sang suami yang ternyata tengah menyapa dua mitra kerjanya, Jenan dan Teza.

“Sama Mamah sini, gak apa-apa. Nanti Idan ke sana sama Mamah ya,” bujuk Mentari supaya Aidan lebih tenang.

Nyatanya ketakutan Aidan makin mengerucut. Mungkin kejadian tempo dulu enggan pergi dari otaknya. Ia belum bisa lupa bagaimana sang nenek tega menahannya sendiri.

“Mamah, jangan ke sana. Jangan ke Oma, Idan gak mau.”

“Nggak Sayang, kita ke Papi dulu yuk,” ajak Mentari.

“Papiiii.” Aidan mengangkat tangan, meminta Jordy untuk menggendongnya.

“Ada Tante Recha di depan, Yang,” bisik Mentari. Sontak kabar itu membuat Jordy mengerut. Emosinya yang tadi tenang, tiba-tiba perlahan naik.

Ini bukan perkara ia tak sudi mantan mertuanya mengunjungi sang cuci, hanya saja ia tak mau Recha mengacaukan hari besar mereka.

Dalam gendongan Jordy, Aidan memejamkan mata dan membuang mukanya ke belakang, sedang lelaki itu berjalan ke arah Recha dengan wajah ketat.

“Ma.”

Lain lagi dengan Mentari. Perempuan itu membeku bukan main. Jari kakinya dingin mendadak, sebab mata ketiganya terpusat pada seorang wanita berbaju putih dan berwajah pucat.